Video Pernikahan, Seminar, Wisuda, Dokumenter, Profile Perusahaan / Organisasi, Event Outdoor / Indoor dan Segala Jenis Dokumentasi Audio Visual. Kami Abadikan Yang Terbaik Untuk Anda. ( SEUKEE Production 0812-691-6697 )

RANUB LAMPUAN


 TARI RANUP LAMPUAN

Secara harfiah berarti sirih di dalam cerana. Tari Ranub Lampuan berasal dari Banda Aceh, Tari Ranub Lampuan yang diciptakan oleh Almarhum Yuslizar pada tahun 1959 diangkat dari adat istiadat yang hidup dan tetap terpelihara di Aceh, khususnya adat menerima dan menghormati tamu. Biasanya tamu yang diterima dengan penuh hormat disuguhi sirih didalam rumah atau gedung.
Hal ini terlihat melalui simbolik gerak tari penari maupun perlengkapan tari dan sirih yang disuguhkan kepada tamu. Melalui gerak tari terlihat gerak yang tertib dan lembut sebagai ungkapan kehikmatan mempersilahkan tamu duduk, dan suguhan sirih adalah perlambang persaudaraan sebagai mukaddimah dari setiap hajat dalam pergaulan hidup bermasyarat. Karena itu menurut jenis tari, Ranub Lampuan digolongkan sebagai tari adat/upacara. Penampilan adalah guna menghormati tamu dalam satu acara, dapat pula dipentaskan secara langsung ditempat upacara penyambutan tamu Negara seperti dilapangan terbang dan lain-lain. Tari ini diciptakan oleh almarhum Yuslizar, dan iringan lagu pengiring diciptakan oleh almarhum Manua.




TARI  PHO

berasal    dari kata “PEUBA E Po”. Peuba Eberarti    meratap    dan    Po panggilan
kehormatan dari rakyat. Tari Pho dipimpin oleh seorang Syech dan   ditarikan wanita (gadis) , memakai pakaian adat wanita Aceh.
Tarian ini dimainkan oleh gadis-gadis dengan membuat lingkaran ataupun baris berbanjar sambil berdiri. Biasanya Syech berada ditengah-tengah atau di luar pemain-pemain lainnya. Dahulu tari Pho dilakukan pada upacara-upacara kematian tetapi sekarang sudah menjadi luas yaitu pada peralatan perkawinan, bersuka ria, memandikan pengantin, sunat rasul, turun mandi, melepas hajat dan penyambutan pembesar-pembesar serta pada waktu padi diserang hama penyakit. Kalau dilihat sepintas lalu tentang latar belakang tarian Pho ini, tampak oleh kita bahwa tarian ini merupakan manifestasi dari kehidupan masyarakat Aceh, yaitumasyarakat agraris, dimana dalam tarian ini tampak dengan jelas gerakan-gerakan simbolis dalam mengolah sawah lading. Gerakan para penari menghentakkan kaki ke lantai berarti bahwa tanah yang telah dibajak harus diinjak-injak supaya rata. Kata “O bineu lon balek laen” menggambarkan bahwa tanah itu harus sering sekali dibajak dan disikat.Tepuk tangan adalah simbolis mengusir burung dan mengetam atau mengumpulkan ikatan-ikatan padi yang telah diketam.Pesatnya perkembangan tarian Pho ini terutama sejak berkembangnya dan meningkatnya kegiatan-kegiatan kaum ibu di Aceh yang disponsori oleh “Putri Phang” isteri Raja Aceh Sultan Iskandar Muda. Di dalam lagu Pho juga disebut “Putri” Phang atau “Putroe Phang”. Karena perkembangan tari tersebut, Drs. Ichsan Ibrahim menciptakan Kreasi dari tari PHO tersebut menjadi versi Penampilan di Panggung.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung di Blog Sagoe Aceh..
Kami mohon kritik dan saran serta masukan ide kreatif untuk perkembangan Bog ini.
Silahkan kirim artikel, puisi dan tulisan apa saja yang membangun kearifan, untuk dipublikasikan di blog ini. Saleum Budaya..

Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner SekolahFOREX.Net
Get Chitika | Premium
 
Copyright 2011© Sagoe Aceh. Design by dezier