Membunuh Kesenian Tradisi
satu rekayasa cerita dalam impianku.
"tiba-tiba aku di hadapkan ke anggota DPR karna statemenku di publik tentang Keinginanku untuk Membunuh Kesenenian Tradisi, sebagai wakil rakyat yang merasa sangat mencintai pusaka keuneubah endatu-nya....sudah pasti pernyataanku tsb membuat mereka marah dan aku di panggil secara paksa ke sidang dewan untuk di mintai keterangan.
dihadapan segenap anggota dewan aku disuruh ulangi pernyataan sikap yang lalu...hmm siapa takut...nih aku ulangi kembali :
"saya berkenginan untuk membunuh dan menghapuskan kesenian tradisi".....tiba-tiba forum riuh dan tampak wajah-wajah yg sangat marah terhadapku, bahkan seseorang menuding dengan keras: "Anak setan kamu...dilahirkan di tempat ini dengan pembuahan jin.....etc", masih banyak tudingan-tudingan lain dan bahkan ada yg mau mengganyangku segera bila di ijinkan....
dengan tenang aku balik badan dan memohon pada pimpinan mereka untuk di izinkan berbicara kembali semasih wajah dan anggota tubuhku lengkap, pimpinan mereka mengizinkan dan meminta forum untuk tenang.....hmm....wibawa banget ni pimpinan .....dan ...wussssh pada senyap.....
walaupun aku sangat tenang tapi terlihat juga sedikit gemetaran berhadapan dengan aura kemarahan dari banyak orang-orang di hadapanku...selanjutnya aku ke podium kembali dan bergaya layaknya seorang pimpinan eksekutif.....lol..
" Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terhormat.......saya baru berkeinginan untuk membunuh kesenian tradisi dan belum melakukan apapun tuk hal tersebut, tapi sekedar bapak dan ibu ketahui.....sebenarnya anda-anda ini justru telah membunuhnya secara perlahan dari dekade ke dekade,,,,alasan ini tentunya tidak main-main karna dari waktu ke waktu ternyata kebijakan anggaran untuk kesenian tradisi khususnya justru sangat minim dan yang lebih parah lagi dana yg sudah minim justru di kelola dengan tidak tepat bagi pelestarian dan pengembangan kesenian tradisi....etc"
satu kosong.................bru ssssshhhhhhh...
"tiba-tiba aku di hadapkan ke anggota DPR karna statemenku di publik tentang Keinginanku untuk Membunuh Kesenenian Tradisi, sebagai wakil rakyat yang merasa sangat mencintai pusaka keuneubah endatu-nya....sudah pasti pernyataanku tsb membuat mereka marah dan aku di panggil secara paksa ke sidang dewan untuk di mintai keterangan.
dihadapan segenap anggota dewan aku disuruh ulangi pernyataan sikap yang lalu...hmm siapa takut...nih aku ulangi kembali :
"saya berkenginan untuk membunuh dan menghapuskan kesenian tradisi".....tiba-tiba forum riuh dan tampak wajah-wajah yg sangat marah terhadapku, bahkan seseorang menuding dengan keras: "Anak setan kamu...dilahirkan di tempat ini dengan pembuahan jin.....etc", masih banyak tudingan-tudingan lain dan bahkan ada yg mau mengganyangku segera bila di ijinkan....
dengan tenang aku balik badan dan memohon pada pimpinan mereka untuk di izinkan berbicara kembali semasih wajah dan anggota tubuhku lengkap, pimpinan mereka mengizinkan dan meminta forum untuk tenang.....hmm....wibawa banget ni pimpinan .....dan ...wussssh pada senyap.....
walaupun aku sangat tenang tapi terlihat juga sedikit gemetaran berhadapan dengan aura kemarahan dari banyak orang-orang di hadapanku...selanjutnya aku ke podium kembali dan bergaya layaknya seorang pimpinan eksekutif.....lol..
" Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terhormat.......saya baru berkeinginan untuk membunuh kesenian tradisi dan belum melakukan apapun tuk hal tersebut, tapi sekedar bapak dan ibu ketahui.....sebenarnya anda-anda ini justru telah membunuhnya secara perlahan dari dekade ke dekade,,,,alasan ini tentunya tidak main-main karna dari waktu ke waktu ternyata kebijakan anggaran untuk kesenian tradisi khususnya justru sangat minim dan yang lebih parah lagi dana yg sudah minim justru di kelola dengan tidak tepat bagi pelestarian dan pengembangan kesenian tradisi....etc"
satu kosong.................bru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di Blog Sagoe Aceh..
Kami mohon kritik dan saran serta masukan ide kreatif untuk perkembangan Bog ini.
Silahkan kirim artikel, puisi dan tulisan apa saja yang membangun kearifan, untuk dipublikasikan di blog ini. Saleum Budaya..